Kamis, 02 Februari 2012

Buttermilk Pancake

The Pretty Pancake

OK, let's talk about culinary. Start from a little thing called Buttermilk. Konon, buttermilk yang asli itu adalah susu sapi hasil fermentasi yang rasanya asam. And I found this liquid is surprisingly useful. Jadi ceritanya, gue dari zaman SMA sering bikin pancake, karena menurut gue pancake itu adalah makanan yang gampang dibuat dan membebaskan kita berkreasi dengan toppingnya. You can put a tempting stuff such as ice cream, peanut butter, strawberry, chocolate, cheese even the savory ones like salami, smoke beef and omelette. Gampang dibuat tapi tetep kelihatan chic to eat. Selama kurang setahun lamanya gue bereksperimen dengan adonan pancake supaya dapet yang empuk dan warnanya cokelat rata, sampai akhirnya gue 'kenalan' sama formula buttermilk ini. Gue nggak pake buttermilk asli, cuma susu yang dicampur sama sedikit cuka. Awalnya gue pesimis, how can a little bit of vinegar make any difference ? Ternyata, hal itu bikin pancake gue mengembang dengan cantiknya. Empuk banget. Yes, i finally found the perfect formula for pancake. Dan belakangan gue baru tau, keberhasilan pancake ini juga karena peran baking soda yang reaktif terhadap cuka.
Oiya, selain buat pancake, resep lain yang gue berhasil bikin ( setelah sempat gagal ) karena buttermilk itu adalah muffin sama red velvet cake. Waktu pertama kali gue bikin kue-kue ini pake susu biasa, entah kenapa jarang berhasil, tapi begitu pake buttermilk baru deh mekar.
Kalo soal warna pancake yang coklat merata itu, bahkan sampai sekarangpun gue masih untung-untungan dapetnya he he he. Sebenernya, rahasia pancake bisa coklat cantik kayak hot cake-nya McDonald's itu tergantung sama pemanasan yang merata sama wajan atau pan yang kita pake. Panasnya juga harus pas. Itu kenapa, the first pancake yang pertama kali dimasak warnanya masih belang bontang, ada yang gelap dan ada yang terang, itu karena panasnya belum rata. Entar kalau udah pancake yang ke 2-3, warna coklatnya udah mulai rata. Biasanya gue pake cara ini agak berhasil, panasin wajan pake api yang sedang agak besar sebentar, tar waktu mau masukin adonan pertama pancake langsung setel api jadi cenderung kecil. Setelah itu hindari besar-kecilin api karena bikin pemanasan jadi susah rata. Warna coklatnya kayak gambar pancake di atas. And here's the recipe :


Basic Buttermilk Pancake

- 150 gram tepung terigu

- 200 ml Buttermilk ( 200 ml susu full cream + satu sendok cuka,
aduk rata sebentar, diemin 15 menit )

- 1 butir telur ayam

- 2 sdm mentega/margarin, lelehkan

- 1/2 sdt Baking Soda

- 1/4 sdt Vanili

- 1/4 sdt Garam

- 1/4 sdt Gula pasir

1. Siapkan buttermilk terlebih dulu, diemin sampe 15 menit
2. Campur tepung, vanili, garam, gula. Aduk rata
3. Campur buttermilk ke dalam tepung, kocok dengan whisk
4. Masukkan telur, kocok sebentar, lalu masukkan mentega, kocok hingga rata.
5. Masukkin baking soda, lalu kocok lagi supaya baking soda merata.
6. Masukkin adonan satu persatu dengan besar yang sesuai selera ke atas wajan yang sudah dipanaskan sebentar
7. Bolak balik adonan hingga matang. Bon apetit !

Oiya, kalo adonannya rasanya udah mulai kempes waktu dimasak, bisa ditambah sedikit baking soda lagi. Ini karena efek baking soda yang gak tahan lama kalo adonan gak keburu dimasak. Terus, kalo mau versi pancake yang agak tebel, porsi tepungnya bisa dibanyakin atau susunya yang dikurangin. Don't forget, be crazy for the topping !


Finally Twenty

Akhirnya, pada hari senin, 30 Januari 2012 lalu pun saya resmi menjadi manusia yang berdomisili di bumi selama 20 tahun lamanya. Kalau anda pernah terbangun pada pagi buta sekitar jam 2-3 dini hari, dan di twitter anda terdapat lebih dari 10 mention padahal anda gak ngetwit apa-apa, itu adalah tanda bahwa hari itu adalah hari ulang tahun anda. Begitu juga dengan gue yang kebangun pada jam 3 pagi dan menemukan jumlah mention yang tidak biasa pada ubersocial.
Nothing special pada jam 12 tengnya, karena pacar saya bukan tipe cowok romantis yang bakal muncul di depan rumah dengan seikat bunga pink dan teddy bear pake kalung, singing happy birthday dengan ensemble akustik teman-teman segengnya. Nope, he's not that kind of guy. He says happy birthday in his own way : nelfon jam 7 pagi setelah sampai di sekolahnya tepat ketika saya tengah melaksanakan panggilan alamiah pagi alias pup di toilet. Romantically quirky, rite?
Pagi-pagi, pas baru keluar kamar, ketemu ibu dan dapet a little birthday gift from her. A mini teflon pan. Kenapa teflon ? Mungkin bagi sebagian orang biasa, tapi hadiah itu buat gue berarti adalah penghargaan tidak langsung yang menobatkan gue sebagai pembuat pancake terbaik di keluarga. Mungkin juga karena nyokap tau gue suka banget bikin telur sunny-side, atau istilah pribuminya telur ceplok, buat sarapan.
Mungkin ulang tahun ke 17 adalah ulang tahun terakhir gue di sekolah, karena semenjak usia 18 sampe sekarang udah kuliah, ulang tahun gue selalu jatuh pada saat liburan semesteran. Jadi gak ada yang namanya diceplokin telor atau digencet sampe nangis baru deh dikasih kue.
And this year birthday cake is cheesecake, my favorite. Yes, I'm a bit turophile a.k.a cheese lover. Dari semalem udah pesen sama keluarga jangan bikin surprise pagi-pagi dan suruh gue tiup lilin dengan muka bantal baru bangun tidur seperti tahun lalu, karena gue pingin tiup lilinnya sore, nunggu pacar pulang dari sekolah. Karena seumur-umur gue gak pernah ngerayain ultah bareng pacar ( secara pacaran baru sekali ).
Maka jadilah sore itu, setelah pacar dateng dan keluarga inti komplet, saya susun satu persatu lilin-lilin kecil warna warni berjumlah dua puluh, dinyalain, ditiup, lalu lilin-lilin itu diambil lagi buat sesi potong kue, padahal belum 5 menit tuh lilin berdiri. Acara berlanjut seperti layaknya ulang tahun, makan kue, makan nasi dan buka kado dari pacar. Karena alasan ketiduran, kadonya gak sempet dibungkus sama pacar, cuma pake plastik tokonya. Hahaha, but it's ok, karena isinya..... a purple Bershka blouse ! A big, big thanks to my boyfriend yang gak salah dalam milih ukuran bajunya because it fits perfectly on me.
Yep, that was a little story of my 20th birthday. Nothing so special, tapi gue rasa gue belum ngasih cuplikan ceritanya di sini. Au revoir !